Jumat, 26 Mei 2017

“Pengaruh Daya Kerja Enzim Terhadap Proses Metabolisme Mikroba”






Pengaruh Daya Kerja Enzim Terhadap Proses Metabolisme Mikroba
Untuk Memenuhi Mata kuliah Mikrobiologi Umum Yang Diampu Oleh DR.H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

 Hasil gambar untuk logo umm



Disusun oleh :
Fa’adhila Zulfa  (201510070311058)









JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016-2017





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ...............................................................................................................1
PEMBAHASAN .....................................................................................................2
2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Daya Kerja Enzim ..............................................2
2.2 Peranan Enzim Dalam Metabolisme ................................................................4
2.3 Mekanisme Kerja Enzim ..................................................................................5
PENUTUP...............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv













KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izinnya penulis dapat menyelesaikan Makalah Mikrobiologi Umum yang terkait dengan “Pengaruh Daya Kerja Enzim Terhadap Proses Metabolisme Mikroba” dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1.    Bapak DR.H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes selaku dosen mata kuliah;
2.    Semua staff perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan informasi dan fasilitas dalam menyelesaikan makalah ini;
3.    Teman-teman Biologi III.B Universitas Muhammadiyah Malang, karena telah memberikan bantuan informasi.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca, untuk hasil yang lebih baik.





Malang, 1 Januari 2016
                                                                                               

                                                                                            Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup. Dalam proses metabolisme diperlukan suatu biokatalisator enzim. Penggunaan enzim secara luas sudah dimanfaatkan dalam bidang teknologi dan kesehatan. Enzim merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya berbagai peristiwa fisiologik, enzim memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Enzim mempunyai beberapa jenis serta beberapa sifat. Enzim bekerja secara bolak balik. Maisng-masing enzim menempati substrat tertentu.  
Kegiatan metabolisme meliputi proses perubahan yang dilakukan untuk sederetan reaksi enzim yang berurutan. Untuk mempercepat laju reaksi-reaksi diperlukan enzim-enzim tertentu pada setiap tahapan reaksi. Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil dan penyususn molekul besar dari molekul yang lebih kecil. Beberapa reaksi kimia tersebut antara lain respirasi, glikolisis, fotosintesis pada tumbuhan dan sintesis pada protein. Dengan mengikuti ketentuan bahwa suau reaksi kimia akan berjalan cepat dengan adanya asupan energi dari luar. Adanya enzim yang merupakan katalisator biologis reaksi-reaksi tersebut berjalan.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa faktor yang mempengaruhi daya kerja enzim pada mikroba?
2.    Bagaimana peranan enzim pada proses metabolisme mikroba?
3.    Bagaimana mekanisme kerja enzim?

1.3   Tujuan
1.    Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi daya kerja enzim pada mikroba.
2.    Untuk mengetahui peranan enzim pada proses metabolisme mikroba.
3.    Untuk mengetahui mekanisme kerja enzim.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Daya Kerja Enzim
Enzim merupakan unit protein fungsional yang berperan mengkatalisis reaksi-reaksi dalam metabolisme sel dan reaksi-reaksi lain dalam tubuh. Spesifikasi enzim terhadap substratnya teramat tinggi dalam mempercepat reaksi kimia tanpa produk samping (Lehninger, 1982). Enzim bekerja dengan mengurangi energi aktivasi dari substrat tertentu. Mekanisme kerja enzim yaitu dengan terikat sementara ke substrat untuk membentuk sebuah kompleks enzim-substrat yang lebih tidak stabil dibanding substrat jika berdiri sendiri. Ini menyebabkan substrat mudah bereaksi. Dengan demikian substrat tereksitasi ke tingkat energi lebih rendah dengan membentuk produk reaksi yang baru. Selama berlangsungnya reaksi, enzim dilepaskan dalam keadaan tidak berubah. Pelepasan enzim tetap utuh sehingga bisa terus bereaksi dan menyebabkan enzim tetap efektif meski dalam jumlah yang sangat kecil. Kegiatan enzim dapat berlangsung dengan baik jika kondisi lingkungannya mendukung (Nyoman SA, 2013). Efektivitas katalitik suatu enzim didapat dari gabungan pengikatan yang khusus dan gugus-gugus katalitik. Gugus-gugus katalitik dapat berupa gugus karbonil, gugus amida, gugus hidroksil dan lain sebagainya.
Aktivitas dari enzim dalam mengkatalis reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
1.        Konsentrasi enzim
Pada suatu konsentrasi substrat tertentu kecepatan reaksi enzimatis bertambah pada saat bertambahnya konsentrasi enzim.
2.        Konsentrasi substrat
Pada saat konsentrasi enzim konstan bertambahnya konsentrasi substrat meningkatkan kecepatan reaksi enzimatis. Pada konsentrasi tertentu tidak terjadi peningkatan kecepatan reaksi walaupun konsentrasi substrat ditambah.
3.        Suhu
Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, pada suhu tinggi secara umum reaksi kimia berlangsung cepat. Pada suhu optimum kecepatan reaksi enzimatis adalah maksimum. Pada suhu melewati suhu optimumnya dapat menyebabkan terjadinya denaturasi enzim sehingga menurunkan kecepatan reaksi.

4.        Derajad Keasaman (pH)
Struktur enzim dipengaruhi oleh pH lingkungannya. Enzim dapat bermuatan positif, negatif atau bermuatan ganda (zwitter ion). Pengaruh perubahan pH lingkungan berpengaruh pada aktivitas sisi aktif dari enzim.
5.        Inhibitor
Aktivitas suatu enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa yang dikenal sebagai inhibitor. Inhibitor digolongkan menjadi 2 jenis utama, yaitu: a) yang bekerja secara tidak dapat balik (irreversible), b) yang bekerja secara dapat balik (reversible).
Penghambat yang irreversible adalah golongan yang bereaksi dengan, atau merusakkan suatu gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi aktivitas katalitiknya. Sebagai contoh, adalah senyawa diisoprofilfluorofosfat (DFP), yang menghambat enzim asetilkolinesterase, yaitu enzim yang penting di dalam transmisi impuls syaraf. Asetilkolinesterase mengkatalisis hidrolisis asetilkolin, suatu senyawa neurotransmitter yang berfungsi di dalam bagian sinaps yang dihasilkan oleh ujung syaraf (akson) yang telah menerima impuls. Asetilkolin yang dihasilkan diteruskan ke sel syaraf lainnya atau ke efektor (misalnya otot) untuk meneruskan impuls syaraf. Akan tetapi, sebelum impuls kedua dapat dipancarkan melalui sinaps, asetilkolin yang dihasilkan setelah impuls pertama harus dihidrolisis oleh asetilkolisnesterase pada sambungan sel syaraf. Produk penguraian asetilkolin oleh asetilkolinesterase adalah asetat dan kolin, dan tidak memiliki aktivitas transmitter.
Penghambat DFP sangat reaktif, dan bereaksi dengan bagian sisi aktif dari enzim asetilkolinesterase, yaitu gugus hidroksil dari residu serin essensial, sehingga enzim tidak aktif untuk mengkatalisis asetilkolin. DFP merupakan gas syaraf yang pertama kali ditemukan, jika diberikan pada hewan, hewan tersebut menjadi lemah, tidak dapat lagi melaksanakan fungsi bagian-bagian tertentu, karena impuls syaraf tidak lagi dapat ditransmisikan secara normal. Tetapi, terdapat manfaat lain dari DFP. Senyawa ini menyebabkan berkembangnya malation dan insektisida lain yang relatif tidak beracun bagi manusia. Malation diubah oleh enzimenzim pada insekta, menjadi penghambat aktif asetilkolinesterase insekta ersebut. DFP telah ditemukan menghambat semua jenis enzim, banyak diantaranya yang mampu mengkatalisis hidrolisis ikatan peptida atau ester.
Golongan ini tidak hanya mencakup asetilkolinesterase, tetapi juga tripsin, khimotripsin, elastase, fosfoglukomutase, dan kokoonase, suatu enzim yang dihasilkan oleh larva ulat sutra untuk menghidrolisis serat-serat sutra kepompong, dan menyebabkan larva dapat dibebaskan. Semua enzim yang dihambat oleh DFP memiliki residu serin essensial pada sisi aktifnya, yang berpartisipasi dalam aktivitas katalitiknya. Jenis kedua adalah, penghambat enzim yang dapat balik, yang dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: 1) zat penghambat yang bersaingan (kompetitif), 2) zat penghambat yang tidak bersaingan (non-kompetitif). Zat penghambat yang bersaingan itu mempunyai struktur mirip dengan struktur molekul substrat. Suatu penghambat kompetitif berlomba dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim, tetapi, sekali terikat tidak dapat diubah oleh enzim tersebut. Ciri penghambat kom- Pengantar Tentang Enzim 125 petitif adalah penghambatan ini dapat dihilangkan dengan meningkatkan konsentrasi substrat.
E + S ↔ ES ↔ E + P (produk)
E + S + I → EI + S (enzim inaktif)  
Inhibitor dapat membentuk kompleks dengan enzim baik pada sisi aktiv enzim maupun bagian lain dari sisi aktiv enzim. Terbentuknya komplek enzim inhibitor akan menurunkan aktivitas enzim terhadap substratnya (Poedjiadi, 1994)